1.Software as a Service (SaaS)
a.pengertian SaaS
Software as a Service (SaaS) adalah
layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat
lunak) yang telah disediakan.
Sebagai
konsumen individual, kita sebenarnya sudah akrab dengan layanan cloud
computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Gmail, Google Search, Bing, atau MSN
Messenger. Contoh lain yang cukup populer adalah Google Application ataupun
Microsoft Office Web Applications yang merupakan aplikasi pengolah dokumen
berbasis internet.
Di dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM, kita bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari mana saja melalui internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade. Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata lain, pay as you go, pay per use, per seat.
Nah, semua layanan ini, dimana suatu aplikasi software tersedia dan bisa langsung dipakai oleh seorang pengguna, termasuk ke dalam kategori Software as a Services (SaaS). Secara sederhana, kita langsung mengkonsumsi layanan aplikasi yang ditawarkan.
Beberapa contoh aplikasi dalam katagori SaaS diantaranya adalah:
Di dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM, kita bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari mana saja melalui internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade. Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata lain, pay as you go, pay per use, per seat.
Nah, semua layanan ini, dimana suatu aplikasi software tersedia dan bisa langsung dipakai oleh seorang pengguna, termasuk ke dalam kategori Software as a Services (SaaS). Secara sederhana, kita langsung mengkonsumsi layanan aplikasi yang ditawarkan.
Beberapa contoh aplikasi dalam katagori SaaS diantaranya adalah:
- Microsoft Itune: merupakan aplikasi cloud
sederhana untuk PC management yang berguna selain update
software/services, kemampuan update security juga memberikan kepada
penggunanya untuk men-tune performance dari windows 7 yang digunakan.
- McAfee Security Scan Plus: aplikasi cloud untuk
men-scaning virus di komputer pengguna.
- Microsoft Office 365: aplikasi online untuk MS
Office.
2.Platform as a Service (PaaS)
b.Pengertian
PaaS
Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud
Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi,
network, databbase engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi
yang kita buat.
Sering
terjadi, suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak dapat
memenuhi kebutuhan proses bisnis kita. Demikian pula dengan SaaS, di mana
aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai dengan proses bisnis
kita. Nah, pada skenario ini, kita dapat menggunakan jenis layanan yang disebut
Platform as a Service (PaaS).
Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server-server milik penyedia jasa PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di atasnya.
Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif lain. Alih-alih memasang software di server konsumen, kita bisa memasang software tersebut di server milik penyedia layanan PaaS, lalu menjualnya ke konsumen dalam bentuk langganan. Dengan kata lain, kita membuat sebuah SaaS.
Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure dan Amazon Web Services.
Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server-server milik penyedia jasa PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di atasnya.
Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif lain. Alih-alih memasang software di server konsumen, kita bisa memasang software tersebut di server milik penyedia layanan PaaS, lalu menjualnya ke konsumen dalam bentuk langganan. Dengan kata lain, kita membuat sebuah SaaS.
Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure dan Amazon Web Services.
3.Infrastructure as a Service (IaaS)
C..Pengertian IaaS
Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud
Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage,
memory, network dsb).
Ada kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia
PaaS tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi yang
memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia
PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita dapat menggunakan layanan cloud
computing tipe Infrastructure as a Service (IaaS).
Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.
Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on-premise ke data center milik penyedia IaaS ini. Para vendor cloud computing lokal rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk Virtual Private Server seperti Windows Server Hyper-V, VM Ware Virtualization dan lain-lain.
Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.
Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on-premise ke data center milik penyedia IaaS ini. Para vendor cloud computing lokal rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk Virtual Private Server seperti Windows Server Hyper-V, VM Ware Virtualization dan lain-lain.
4.Identifikasi SaaS, PaaS dan IaaS
Perbedaan
SaaS, PaaS dan IaaS dapat dilihat dari sisi kendali atau tanggung jawab yang
dilakukan oleh vendor penyedia jasa layanan cloud maupun customer.
Pada gambar 4, di situ dijelaskan stack (jenjang) teknologi komputasi
dari Networking naik hingga ke Application. Di situ juga dijelaskan sampai di stack
mana suatu vendor layanan cloud memberikan layanannya, dan mulai dari
jenjang mana konsumen mulai memegang kendali dan bertanggung jawab penuh pada stack
di atasnya.
Mulai
dari kanan, pada SaaS, seluruh stack merupakan tanggung jawab penyedia
layanan cloud. Konsumen benar-benar hanya mengkonsumsi aplikasi yang
disediakan.
Pada PaaS, penyedia layanan cloud bertanggung jawab mengelola Networking hingga Runtime. Konsumen memiliki kendali dan bertanggung jawab membuat aplikasi dan juga skema database-nya.Pada IaaS, penyedia layanan Cloud bertanggung jawab untuk Networking hingga Virtualization. Konsumen sudah mulai bertanggung jawab untuk Operating System ke atas.
Sebagai perbandingan, di gambar juga ditunjukkan arsitektur tradisional on-premise (bukan cloud), alias semua ada di data center kita. Di sini kita bertanggung jawab untuk seluruh stack, dari Networking hingga Application.
Sumber:
Pada PaaS, penyedia layanan cloud bertanggung jawab mengelola Networking hingga Runtime. Konsumen memiliki kendali dan bertanggung jawab membuat aplikasi dan juga skema database-nya.Pada IaaS, penyedia layanan Cloud bertanggung jawab untuk Networking hingga Virtualization. Konsumen sudah mulai bertanggung jawab untuk Operating System ke atas.
Sebagai perbandingan, di gambar juga ditunjukkan arsitektur tradisional on-premise (bukan cloud), alias semua ada di data center kita. Di sini kita bertanggung jawab untuk seluruh stack, dari Networking hingga Application.
Sumber:
- Ilmukomputer.com
- Wikipedia.org
- Rackspace.com
- Computerworld.com
- Microsoft.com
terimakasih artikelnya , kami menawarkan layanan Cloud IaaS Terbaik silahkan di kunjungin
BalasHapus